Repository ITSI
    • Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Fakultas VOKASI
    • Program Studi Budidaya Perkebunan
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Fakultas VOKASI
    • Program Studi Budidaya Perkebunan
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH KERUSAKAN TANDAN BUAH SEGAR DAN PENUNDAAN PROSES PENGOLAHAN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS MINYAK KELAPA SAWIT

    Thumbnail
    View/Open
    BDP Devi Paramita Simangunsong.pdf (1.831Mb)
    Date
    2024
    Author
    Simangunsong, Devi Paramita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pemanenan, pemuatan dan pengangkutan tandan buah segar (TBS) merupakan tahap kritis dalam pengelolaan di perkebunan kelapa sawit. Perbedaan persepsi tentang kualitas TBS sering terjadi antara menejemen kebun dan menejemen pabrik kelapa sawit (PKS). Kedua divisi tersebut kadang kurang berkordinasi terkait kualitas TBS, yang kemudian akan mempengaruhi kualitas minyak kelapa sawit yang akan dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit (PKS). Sistem panen angkut yang baik diperlukan agar dapat menyediakan TBS bagi PKS dalam jumlah optimum dan penurunan kualitas minimum. Kualitas CPO sangat dipengaruhi oleh kualitas TBS yang diambil baik dari segi tingkat kematangan, kerusakan dan waktu pengolahan TBS. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kualitas TBS dari sisi asam lemak bebas (ALB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yaitu faktor kerusakan fisik terdisi atas tiga taraf dan faktor penjemuran terdiri atas lima taraf dengan tiga kali pengulangan dengan total sampel ada 45 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas buah yang baik akan menghasilkan CPO dengan kadar ALB yang rendah. Semakin lama penundaan buah untuk diolah dan banyaknya luka buah serta paparan sinar matahari maka akan semakin memperburuk mutu buah. Dari kombinasi perlakuan, didapatkan kombinasi penundaan pengolahan dan pelukaan buah lebih tinggi daripada kombinasi penjemuran dan pelukaan buah, dikarenakan penundaan proses pengolahan terjadi selama 24 jam dan 48 jam sedangkan penjemuran buah hanya 3 jam dan 6 jam. Sebagai bahan pertimbangan dalam menejemen panen angkut olah maka dapat dikatakan boleh restan dengan syarat tidak ada buah yang luka atau minim pelukaan dan tidak lewat dari 24 jam, dan saran dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kadar ALB yang rendah maka TBS yang telah dipanen harus segera diangkut ke pabrik pengolahan untuk menghindari terjadinya oksidasi yang dapat merusak mutu minyak.
    URI
    https://repository.itsi.ac.id/handle/123456789/43
    Collections
    • Program Studi Budidaya Perkebunan

    DSpace software by TIM IT 2025 copyright © 2002-2022  LYRASIS
    Contact Us | Send Feedback

     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software by TIM IT 2025 copyright © 2002-2022  LYRASIS
    Contact Us | Send Feedback